Jumat, 05 Juli 2013

budidaya ikan severum

Budidaya ikan Severum


lkan ini berasal dari Amerika Selatan sampai Amazona kecuali sungai Magdalena. Tubuh Severum pendek, gemuk dan gepeng. Warna dasar tubuhnya bervariasi antara coklat kekuning-kuningan dan hitam kecoklatan. Pada tubuhnya banyak terpatri bintik-bintik dan terkadang polos saja, kadang-kadang nampak bercak-bercak hitam. Sifat yang menonjol dari Severum hampir sama dengan sifat ikan Oscar yaitu suka mengaduk-aduk tanaman dalam akuarium dan membuat lubang pada dasar yang berbatu-batu. Sifat lain diantaranya adalah terbilang ganas bila sedang birahi, karenanya Severum lebih cocok apabila dipelihara dengan ikan yang sama besamya.
Memilih induk
  • lnduk yang akan dipijahkan berumur antara 10-12 bulan dan ukuran tubuhnya 12-15 cm.
  • lnduk jantan bertubuh lebih besar dengan wama cerah clan berbintik-bintik lebih jelas.
  • lnduk betina bertubuh agak kecil, bulat dengan wama lebih pucatdan bintik-bintiknya kurang jelas.
  • Jika telah matang kelamin induk betina berwarna lebih cerah selama masa birahinya, sedangkan yang jantan berwarna lebih gelap dan bergaris-garis pada badannya lebih kelihatan.
Pemijahan
  • Sediakan akuarium berukuran agak luas dengan ketinggian air 30-40 cm, atau bak semen ukuran 1 x 2x 0,5 cm.
  • Air bersih dati sumur/ PAM yangtelah diendapkan selama 24 jam.
  • Pasang filter clan aerator.
  • Suhu air antara 21-25 0C dan pH antara 5,5-7.
  • Masukkan batu pipih tempat meletakkan telur.
lnduk yang telah matang kelamin dimasukkan ke dalam tempat pemijahan yang telah dipersiapkan. Telur yang telah dibuahi akan diletakkan pada batu pipih. Telur itu secara seksama akan dijaga oleh kedua induknya. Agar lebih praktis, telur yang melekat dipindahkan ke tempat lain atau akuarium yang telah dipersiapkan. Hari ketiga telur akan menetas dan baru bisa berenang setelah umut 6 hari. Tiga hari setelah menetas boleh diberi makanan berupa anak dafnia atau larva artemia yang baru menetas.
PendederanPendederan benih dapat dipakai bak semen atau akuarium, tinggi air cukup 40 cm. Benih yang berusia 2 minggu dapat dipelihara dalam bak ukuran 2 m2 sebanyak 1.000 ekor. Selama pendederan sebaiknya dilakukan sortasi, yaitu yang tumbuh lebih cepat segera dipisahkan agar tidak saling menyerang terutama dalam perebutan makanan.
Keterangan Gambar : Banded Chiclio (Chichlasoma severum)

budidaya kan corydoras

PEMBENIHAN IKAN HIAS CORYDORAS 
 
1. Pendahuluan
Corydoras merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang banyak diminati pecinta ikan hias dan mempunyai peluang ekspor. Selain digunakan sebagai ikan hias air tawar, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik di negara maju.
Walaupun ikan ini berasal dari Amerika Selatan, tetapi sejak lama telah berhasil dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini dikenal mudah pembudidayaannya.
2. Ciri Morfologi
Bentuk tubuh pendek dan gemuk, punggung lebih melengkung dibandingkan dengan perut, kedua sisi ikan dilengkapi dengan lempengan seperti tulang yang tersusun dalam dua baris, mempunyai dua pasang kumis yang terletak di rahang atas dan rahang bawah serta ukuran tubuh dapat mencapai 12 cm.
Ikan Corydoras dapat dibudidayakan di kolam yang kandungan oksigen di dalam airnya rendah. Kondisi lingkungan cocok untuk jenis ikan ini adalah: pH 6-8, suhu 21.5-28 O C.
3. Prasarana dan Sarana
Dalam pemeliharaan ikan Corydoras diperlukan sarana berupa bahan dan alat, yaitu :
a. Induk ikan Corydoras betina dan jantan
b. Wadah pemeliharaan berupa :
~ Bak pemeliharaan induk jantan dan betina secara masal, sekaligus sebagai tempat pemijahan, atau akuarium yang berukuran 60x40x40 cm.
~ Bak pemeliharaan larva dan benih secara masal
c. Pakan
~ Pakan induk berupa cacing tubifex atau Chironomous serta jentik nyamuk.
~ Pakan larva berupa nauplii artemia
~ Pakan untuk pembesaran ikan Corydoras hingga siap dipasarkan adalah cacing tubifex
4. Kegiatan Operasional
4.1 Pemeliharaan Induk
Ikan Corydoras mulai dapat dipijahkan minimal pada umur delapan bulan. Pakan yang terbaik diberikan pada masa pemeliharaan induk adalah pakan yang banyak mengandung zat chitin seperti larva nyamuk yang baik untuk perkembangan telur. Selain itu karena Corydoras bersifat 'bottom feeder' maka ikan ini lebih responsif pada jenis makanan seperti cacing tubifex atau chironomus.
Cara termudah untuk membedakan jenis kelamin adalah dengan melihat bentuk tubuh. Ikan jantan mempunyai bentuk tubuh seperti terpedo, bagian dari belakang insang meruncing hingga ke ekor. Tubuh lebih langsing dan ukurannya lebih kecil daripada betina, dan sirip dorsal ikan jantan terlihat lebih runcing. Tubuh ikan betina berukuran lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan, dan perutnya yang tampak membundar berisi telur.
4.2. Pemijahan
Pemijahan dilakukan secara masal di bak semen, bak fiber atau akuarium dengan perbandingan induk betina : jantan l : 2 atau 1:1. Penggantian air dilakukan setiap hari, untuk menjaga kualitas air media pemijahan.
Corydoras mempunyai tipe bertelur dengan menempelkan telurnya pada suatu substrat yaitu : lempengan kaca, potongan paralon (PVC), ubin keramik atau lempengan batu.
Ikan Corydoras mengeluarkan telurnya secara parsial, sehingga setiap hari dapat ditemukan substrat yang ditempeli telur. Setiap induk mampu menghasilkan 200-350 butir telur. Selanjutnya substrat yang dipasang diambil untuk ditetaskan pada wadah penetasan telur.
4.3. Penetasan telur
Telur yang menempel pada substrat selanjutnya ditetaskan di dalam akuarium . Telur akan menetas dalam waktu enam hari. Selama penetasan telur, media pemeliharaan diberi obat anti jamur antara lain methylene blue 0.1 ppm. Derajat penetasan telur berkisar 60-70%. Larva ikan Corydoras dipelihara di akuarium tersebut sampai berumur tujuh hari dengan pemberian pakan berupa nauplius artemia.
4.4. Tahap Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan pada wadah berupa fiber glass atau bak semen sampai ukuran S (Small=kecil) dengan padat penebaran 20-30 ekor/liter. Selama satu Bulan mencapai ukuran M (Medium=sedang) yaitu dengan padat penebaran 10-15/liter dan siap untuk dipasarkan.
Pemeliharaan selanjutnya lebih diarahkan ke pengadaan calon induk, karena biasanya pada ukuran L (Large=besar) permintaan pasar cenderung menurun. Padat penebaran pada masa pemeliharaan dari ukuran M ke ukuran L adalah 5 ekor/liter.
Pakan yang diberikan selama pemeliharaan ikan sampai siap dipasarkan berupa cacing tubifex.
4.5. Pengelolaan Kesehatan Ikan
Beberapa jenis parasit yang sering menyerang ikan Corydoras ini adalah : Trichodina sp, Epistylis, Glossatella sp dan Chillodonella sp. Sedangkan bakteri yang menyerang biasanya merupakan infeksi sekunder yang terjadi akibat luka karena penanganan, atau serangan parasit yang mengakibatkan terjadinya luka. Jenis bakteri yang ditemukan adalah Aeromonas hydrophilla.
Pengobatan yang dilakukan untuk penyakit parasit adalah menggunakan formalin 25 ppm, garam 500 ppm. Sedangkan untuk penyakit bakterial menggunakan Oxytetracycline 10 ppm dengan cara perendaman.

budidaya ikan louhan

kan Louhan merupakan salah satu jenis ikan hias yang pertama kali muncul di Negara Malaysia pada tahun 1997. Istilah ikan louhan itu sendiri berasal dari kata ‘hua louhan’ yang berarti ‘dewi pelindung’. Bagi masyarakat tertentu ikan louhan ini dipercaya sebagai pelindung bagi siapa saja yang memeliharanya. Kecantikan warna sisik dan keunikan bentuk dahinya membuat banyak orang yang menyukai ikan hias yang satu ini. Satu hal yang paling unik dan fenomenal dari ikan louhan ini adalah sisiknya yang terkadang terdapat motif berupa huruf latin/mandarin/ angka yang unik. Tak heran motif-motif unik ini dijadikan dasar kepercayaan bahwa ikan louhan ini tak lain adalah ikan pembawa ‘hoki’ bagi si pemiliknya.

Step-step Pemijahan Ikan Louhan

Step pertama yang perlu Andalakukan ketika Andaakan melakukan budidaya ikan louhan adalah pemijahan ikan louhan. Andabisa menggunakan air sumur atau air PAM. Jika Andamenggunakan air sumur, sebaiknya endapkan terlebih dahulu selama 24 jam, sedanngkan jika Andamenggunakan air PAM, senbaiknya Andanetralkan terlebih dahulu air PAM tersebut seperti kadar PH dan kadar klorinnya. Kemudian untuk media pemijahan, Andabisa menggunakan akuarium atau pun kolam khusus yang sudah disterilisasikan. Adapun peralatan yang perlu Andapersiapkan untuk proses pemijahan antara lain: bak penampungan air, aerator, filter, alat penampung air, lampu UV, dan ornamen seperti bebatuan alami.

Pengamatan Selama Masa Pemijahan

Andabisa menebarkan seekor benih ikan louhan betina yang berukuran kurang lebih 10 cm dan seekor benih ikan louhan jantan yang berukuran lebih besar. Sebelum Andalakukan pemijahan, letakan sekat yang memisahkan kedua benih ikan louhan tersebut agar keduanya terbiasa dan saling mengenal. Jika benih ikan louhan betina sudah menunjukan tanda-tAndaakan bertelur, lepaskan sekat pemisah akuarium/ kolam. Amati tingkah laku kedua benih ikan louhan tersebut selama beberapa hari. Tetap biarkan keduanya bersama-sama jika keduanya menjaga telur-telur sang indukan. Sebaliknya jika keduanya berkelahi sebaiknya segera pisahkan dan gantikan pasangan indukan agar proses pemijahan tetap berlangsung.

Media Pemeliharaan Ikan Louhan

Ikan louhan termasuk jenis ikan yang mudah dipelihara. Andatidak perlu menggunakan teknik-teknik pemeliharaan khusus untuk memelihara ikan louhan kesukaan anda. Untuk media pemeliharan ikan louhan, sebaiknya Andagunakan akuarium dengan panjang 4 kali dari panjang tubuhn ikan louhan anda. Hal ini cukup penting untuk ruang gerak ikan louhan anda. Ikan louhan akan terpicu pertumbuhannya jika ruang geraknya luas. Kemudian sebaiknya Andaletakan akuarium Anda80 cm di atas lantai  agar ikan louhan Andatidak mudah stress.

Suhu dan pH Air Akuarium Ikan Louhan

Akuarium juga sebaiknya Andalengkapi dengan lampu UV untuk memicu pertumbuhan kilat warna pada tubuh ikan louhan. Lampu UV tidak harus dinyalakan sepanjang hari karena jika dinyalakan sepanjang hari ikan louhan akan terangsang untuk terus bergerak tanpa istirahat. Andabisa tambahkan batu-batuan ke dalam akuarium Andaagar mirip dengan habitat asli ikan louhan.  Jangan lupa untuk selalu mengecek kualitas air pada akuarium tempat ikan louhan Andahidup. Perhatikan suhu air dan Ph air agar ikan louhan Andatetap nyaman. Suhu air yang tepat untuk ikan louhan yaitu sekitar 32-35 derajat Celsius sedangkan skala pH yang baik untuk pertumbuhan ikan louhan yaitu bekisar 6,5-7,5.

Pakan Ikan Louhan

Pakan ikan louhan terdapat dua jenis., yaitu pakan buatan dan pakan alami. Pakan alami bisa berupa nyamuk, ulat jerman, cacing, udang, dan kutu air, sedangkan pakan buatan berupa pelet yang mengandung protein tinggi, hormon ata pelet, dan spirulina.

budidaya ikan rainbow

ikan Rainbow


Menggemari ikan hias Rainbow asal Papua. Ikan jenis ini cantik dan eksotik. Jika Anda punya hobi 
memelihara dan membudidayakan ikan hias, Rainbow atau ikan pelangi boleh juga dijadikan alternative pilihan. Selain cantik, eksotis dan ramah, ikan hias air tawar yang banyak ditemukan di perairan wilayah Papua ini juga gampang dipelihara dan dibudidayakan. Rainbow terdiri dari berbagai jenis, antara lain: Rainbow Merah (glossolepis incisus), Rainbow Bosemani, Rainbow ThreadfinRainbow Neon, Rainbow Frukata, Rainbow Celebes dan Rainbow GertrudeRainbow Merah berasal dari danau Sentani dan beberapa pulau lainnya di wilayah Papua dan negara tetangga Papua Nugini. Rainbow Merah pertama kali ditemukan Weber pada 1908. Jenis ini memiliki karakteristik pendamai dan sangat cocok untuk aquascaping. Untuk membedakan antara jantan dan betina dengan cara melihat warna sisik atau tubuhnya. Jantan warna merahnya terlihat lebih terang, sedang betina cenderung kuning pucat dan sirip yang transparan. Ciri khasnya, badan separo biru dan separo kuning kemerahan. Rainbow Boesemani jantan warna sirip atas dan bawahnya lebih panjang dan warna merahnya lebih menonjol dibanding yang betina. Rainbow Threadfin di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Iriatherina. Warnanya indah, postur tubuh pipih dan sirip atas-bawah berfilamen panjang. Mulutnya berbentuk tabung dan kecil. Karena itu pakan yang diberikan juga berukuran kecil, seperti flakes yang telah diremas halus atau cacing kering yang diremuk kecil-kecil. Iriatherina jantan bersirip filamen lebih panjang dan mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar. Rainbow Neon tidak jauh berbeda dengan Rainbow Boesemani. Untuk yang jantan sirip atas dan bawahnya lebih panjang, dan lebih warna merahnya lebih jelas ketimbang betina. Jenis ini berukuran paling kecil dibandingkan jenis ikan Rainbow lainnya. Karena itulah ikan ini juga dijuluki Dwarf Rainbow alias kerdil. Rainbow Frukata satu keluarga dengan Rainbow Celebes (Telmatherina Rainbowfish), cenderung berenang mendekati permukaan, dan gerakannya agak pelan. Frukata jantan mempunyai sirip atas dan bawah lebih panjang dan melebar dengan warna yang lebih kentara dibandingkan betina. Rainbow Gertrudae termasuk famili Psudomugil yang juga dikategorikan sebagai Rainbowfish. Jenis ini mempunyai susunan dan bentuk sirip yang cantik, warna tubuh kuning menyala dihiasi bintik-bintik hitam dan matanya berwarna biru. Karena itu jenis ini disebut Spotted Blue-Eye Rainbow. Sekilas Gertrudae ini mirip Rainbow Celebes, bedanya hanya pada warna lingkaran mata, warna sirip, serta gerakannya. Cara membudidayakan Ikan hias jenis Rainbow ini sangat mudah dibudidayakan. Ikan ini biasanya bertelur pada tanaman yang tumbuh di air yang bersih, seperti lumut atau lainnya. Tapi, untuk membudidayakannya, habitatnya yang sesungguhnya ini dapat diganti dengan tali raffia yang diracik halus dimasukkan ke kolam. Ikan ini bertelur pada pagi hari, dan baru menetas setelah melalui pengeraman selama tujuh hari. Burayak (anak yang baru menetas) lalu dipisahkan dari induknya, dan diberi pakan yang sesuai dengan kebutuhan burayak. Setelah burayak besar dan berukuran 3-5 cm sebaiknya di[indahkan ke akuarium, agar terhindar dari penyakit. “Hanya saja kalau di masukkan ke akuarium perkembangannya lebih lambat ketimbang di kolam, tapi di kolam sangat rentan penyakit. Satu ikan kena penyakit, ikan lainnya bisa tertular. Satu hal yang penting diperhatikan dalam membudidayakan ikan hias ini perlu dijaga agar kadar garam dalam air (GH) 18-25 dengan PH 7-7.5 (netral atau sedikit alkaline).

budidaya ikan niasa


Ikan NIASA


Psedatropheus auratus Bonlenger atau nama Inggris Auratus. Di DKI jakarta lebih dikenal dengan nama Niasa jenis ikan ini mempunyai tubuh memanjang agak datar, warna dasar kuning keemasan cerah atau hitam pekat. Ikan Niasa sangat agresif gerakannya sehingga harus hati-hati kalau akan dicampur dengan jenis ikan lain. Kwalitas air yang diperlukan untuk hidup dan berkembang ikan Niasa yaitu pH = 7, temperatur 24 - 27°C. Pemeliharaan dapat dilakukan didalam bak semen atau aquarium. Ketinggian air yang diperlukan untuk pemijahan sekitar 30 - 35 cm. Ikan Niasa sudah dapat memijahkan dalam umur 7 bulan dengan ukuran panjang tubuh : 7 cm. Induk jantan dan betina dapat dibedakan dari totol kuning sirip anusnya. Ikan jantan biasanya memiliki totol-totol in, sementara si betina tidak. Makanan yang diberikan antara lain : Cuk, kutu air.

budidaya ikan palmas

Ikan Palmas (Ikan Naga)

Ikan ini memiliki kekuatan untuk mengambil hawa dengan alat yang sudah termodifikasi sedemikan rupa menyerupai paru-paru, disamping itu ia dapat untuk merayap di atas tanah gunakan sirip dadanya yang kuat. oleh sebab itu saat mememihara palmas disarankan supaya berikan penutup yang baik untuk menghindar ikan tersebut kabur.
Situasi yang ideal untuk memelihara palmas yaitu ph air pada kisaran 6.5 - 7, serta temperatur 16-27 °C. imbuhkan airator atau alat sirkulasi air untuk melindungi situasi air supaya terus sempurna serta mempercepat perkembangan palmas. untuk kenyamanan hidup palmas baiknya diberikan area persembunyian, layaknya potongan paralon, loster bata, kayu serta sejenisnya. 

Sebagai ikan carnivora makanan palmas relatif gampang, yaitu pakan ikan hidup yang berukuran kecil, cacing sutera. apabila dilatih ikan ini juga bisa diberikan pellet yang tenggelam. 

Palmas adalah ikan yang tergolong dalam family polypteridae ( bichir ), berarti ikan bersirip banyak. ikan ini terhitung ikan primitif serta kerap dikatakan sebagai snake like fish ( ikan serupa ular ). penyebaran yaitu di afrika barat. palmas terhitung ikan pemangsa ( predator ), carnivora. pemeliharaan ikan ini tergolong gampang dikarenakan ia bisa bertahan hidup pada situasi air yang jelek.

 

 

Type ikan palmas antara lain :
1. ikan palmas endicheri
2. ikan palmas albino
3. ikan palmas senegalus
4. ikan palmas orna

Jenis kelamin 
Jenis kelamin palmas bisa dibedakan dengan lihat lebar dari sirip anus. sirip anus palmas jantan lebarnya nyaris 2 kali lebar sirip anus palmas betina.  

Breeding
Pada saat breeding palmas jantan dapat “memeluk” si betina, lantas dapat menghasilkan sperma pada waktu si jantan “menangkap” telur-telur yang dikeluarkan si betina. sesudah dibuahi telur-telur tersebut dapat jatuh ke atas substrate akuarium. biasanya telur-telur tersebut dapat menetas kurun waktu 4 hari.

budidaya ikan neon tetra

Budidaya ikan NEON TETRA

 
^ Penebaran induk

Pemijahan ikan Neon Tetra dilakukan secara alami, yaitu induk
betina mengeluarkan telur yang diikuti dengan induk jantan yang
mengeluarkan sperma di dalam akuarium pemijahan yang telah disiapkan
sebelumnya.

Ikan yang telah diseleksi dimasukkan ke dalam akuarium
pemijahan untuk dipijahkan secara berpasangan pada waktu sore hari.
Perbandingan jumlah induk jantan dan betina adalah 1:1 atau 2:1. Induk
yang dimasukkan terlebih dahulu adalah induk jantan, selang satu jam
kemudian dimasukkan induk betina. Apabila menggunakan rasio jantan
betina 1:1 dipakai akuarium ukuran 15x15x15 cm, sedangkan untuk rasio
2:1 digunakan akuarium ukuran 25x15x15 cm. Perbandingan dimana jantan lebih banyak dimaksudkan untuk memperbesar derajat
pembuahan telur.
* Jantan  : Garis tubuh pada ikan neon tetra jantan lurus dan bentuk agak panjang
* Betina  : Garis tubuh pada ikan neon tetra betina agak bengkok, bentuknya bulat pendek dan perut    membesar

^ Pemijahan

Ikan neon tetra memijah pada malam hari dalam keadaan gelap
yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam. Untuk menyesuaikan
dengan habitat asal maka akuarium pemijahan ditutup dengan plastik
warna hitam sampai keadaan benar-benar gelap. Penutupan dengan
plastik warna hitam ini dapat dilakukan juga pada rak pemijahan dengan
prinsip sama yaitu terciptanya suasana gelap. Sedikit cahaya saja yang
berhasil menembus masuk ke dalam akuarium bisa dipastikan bahwa ikan
tetra tidak akan memijah. Selama pemijahan berlangsung induk tidak
diberi makan agar proses pemijahan dan telur yang dihasilkan tidak
terganggu oleh sisa-sisa pakan.

budidaya ikan lemon

budidaya ikan discus

BUDIDAYA IKAN DISCUS
Ikan diskus merupakan jenis ikan hias yang didatangkan dari sungai Amazon (Brasil). Disebut diskus karena bentuk tubuhnya mirip lempengan disk yang berdiri tegak. Diskus awalnya terdiri dari heckel discus, brown discus, green discus, dan blue discus. Bentuk tubuh ikan diskus ini pipih bundar dengan warna dasar coklat kemerahan dengan garis berombak dan beraneka ragam tak beratur mulai dari dahi sampai samping perut. Mata ikan diskus berwarna merah dan garis tengah tubuhnya paling besar 15 Cm. Ikan diskus dikenal tidak suka mengganggu cenderung menyendiri atau mengelompok dengan ikan sejenisnya.
Hal yan paling penting dalam budidaya adalah memilih indukan yang baik. Caranya dengan budidaya sejak kecil. Setelah berumur 15-20 bulan, diskus ini akan memilih pasangannya sendiri. Pasangan diskus inilah yang kita ambil dan dipindahkan untuk dipijahkan.
Persiapan tempat:
Siapkan akuarium ukuran 75 X 35 X 35 Cm.
Suhu air dalam akuarium antara 28 -30 derajat Celcius.
PH air berkisar 5-6.
Air dapat diambil dari sumur atau dari PDAM yang telah diendapkan selama 24 jam.
Tambahkan filter dan aerator.
Sediakan paralon atau pot
Cara pemijahan:
Masukkan induk diskus yang berpasangan ke dalam akuarium.
Pasang paralon atau pot di dalam akuarium untuk menempelkan telor.
Telor yang baik akan menetas setelah 60 jam.
Setelah telor menetas, bersihkan larvanya lalu pindahkan ke tempat yang aman dan bersih beserta induknya.
Setelah 3-4 hari larva diskus ini sudah dapat berenang dan mulai menggelayuti induknya sambil menghisap lendir yang ada di sekujur tubuh induknya sebagai makanan utama.
Diskus setelah berumur satu minggu baru bisa diberi makan berupa kutu air atau larva artemia.
Cara Pembesaran:
Pindahkan anakan diskus berusia satu bulan dari induknya ke akuarium berukuran 100 X 50 X 35 Cm. Setelah besar pindahkan diskus ke akuarium yang lebih luas lagi.
Agar terlihat bagus, diskus sebaiknya ditempatkan di akuarium standar (induk 50 X 50 X 40 Cm dan anakan diskus 50 X100 X 35 Cm)
Agar ikan diskus tetap hidup dengan baik, sediakan pakan alami seperti dapmia, cacing sutera, cacing super, jentik nyamuk, udang, dan sejenisnya. Diskus juga suka mengkonsumsi pakan buatan campuran dari jantung, hati, daging, udang, ikan, dan sayuran.
Sebaiknya, budidaya ikan diskus dilakukan secara kelompok. Budidaya secara kelompok ini lebih efektif dan efisien. Budidaya secara kelompok juga memudahkan proses pemasaran dan distribusi
PENGENALAN IKAN DISCUS
Pertama kali saat ingin memelihara ikan discus, tentunya kita inginkan jenis dan kondisi yang baik bukan? dengan begitu kita pun akan mudah memelihara ikan tersebut dengan baik pula dan hasilnya tidak akan mengecewakan kita. Berikut ini adalah cara memilih ikan tersebut yang diambil dari berbagai sumber
Warna kulit yang cerah, tidak berselaput ataupun mengeluarkan lendir yang berlebihan. Warna kulit yang hitam kusam menandakan kondisi discus yang tidak sehat. Garis hitam vertical/stress bar yang sangat menyolok/tegas menandakan discus dalam kondisi stress yang berat. Jumlah garis ini berbeda-beda menurut varian ikan. Biasanya berjumlah antara 7-18 bar. Stress bar ini tidak menentukan sakit tidaknya seekor discus, tetapi sebagai parameter kondisi discus akibat kaget, atau kondisi lingkungan yang tidak cocok bagi discus. Banyak jenis discus yang menunjukkan stress-bar nya dengan jelas.
Sisik pada ikan yang bersih dan tidak terkelupas, tidak berbintik putih dan berlendir terlalu banyak. Sirip ikan haruslah terlihat bersih dan lengkap. Sirip yang sobek, rusak, berjamur menandakan ikan tidak sehat. Biasanya pada sirip ikan sering terserang fin rot. Sirip yang tidak cacat dan seimbang akan membuat bentuk discus bulat dan indah dipandang.
Warna mata yang bening, tidak berselaput ataupun berbintik putih. Bola mata yang tidak terlalu mencolok keluar seperti ban radial. Mata demikian disebut pop eye yang disebabkan kondisi air yang jelek, dan ikan terjangkit intestinal bakteri. Ukuran mata yang terlalu besar pada ikan yang berukuran kecil menandakan ikan tersebut terhambat pertumbuhannya atau biasa disebut bantet/ kontet. Selain itu mata yang hitam dapat diakibatkan oleh penyakit internal dan terlalu lama terkena kontaminasi obat-obatan dalam jangka lama
Bentuk tubuh ikan discus yang ideal, tidak kurus yang nampak dari ketebalan dahi/ jidat discus. Discus yang tidak cacat fisik, biasanya terlihat dari depan/ muka dimana sisi kiri dan kanan terlihat sama. Mulut ataupun bagian tubuh lainnya tidak ada yang lebih ke kiri/ ke kanan.
Cara bernafas yang berirama teratur, dimana kedua insang membuka dan menutup bersamaan, tanpa ada yang lebih besar membukaya ataupun bernafas hanya dengan satu insang. Biasanya ikan yang bernafas dengan satu insang terjangkit Gill Fluke Dactylogyrus atau kutu insang. Tutup insang rata menutupi insang, tidak pendek dan tidak menganga terbuka. Juga harus diperhatikan nafas yang snagat cepat, yang dapat disebabkan oleh kekurangan oksigen naum dalam jangka panjang akan merusak fungsi insang
Discus yang sehat umumnya tidak takut terhadap manusia yang melihatnya. Discus yang baik dan sehat biasanya akan segera mendekat dengan cepat, mengira akan diberi makan. Selain itu discus yang sehat umumnya tidak menyendiri, tertapi berbaur dengan teman-temannya.
Umumnya discus yang sehat, gaya berenangnya tenang, tidak tersendat-sendat. Discus yang suka menggesekkan bagian tubuhnya ke alat-alat atau benda sekitarnya, umumnya terserang parasit. Hal ini mungkin karena rasa gatal yang ditimbulkan akibat gigitan kutu ataupun jamur/ bakteri pada kulit maupun insang. Discus yang sehat umumnya berenang dengan tenang, dasi/pectoral fin – sirip depan bawah perut diturunkan sehingga terlihat gagah pada saat berenang.
Jangan mudah tertipu dengan warna. Warna merah membara pada mata dan warna yang menyolok, terutama pada discus kecil & remaja (antara 2-3 inci), bukan jaminan untuk mendapatkan discus yang baik. Pada saat ini ada sebagian kalangan yang menggunakan hormon untuk memaksakan keluarnya warna ikan, yang bertujuan untuk memudahkan penjualan dan meningkatkan daya tarik ikan. Warna ini tidak akan bertahan lama (kurang lebih 2 minggu – 1 bulan). Pemakaian hormon dapat mengakibatkan gagalnya pemijahan atau anakan yang dihasilkan sedikit dan biasanya tidak sehat.
Batik atau pattern ikan biasanya akan timbul mulai 2 inci ke atas dan bertahap. Berhati-hatilah jika membeli discus yang sudah keluar batik sejak ukuran kecil, karena kemungkinan adanya pemberian hormon untuk mengeluarkan batik ini agar terlihat indah. Adalah wajar batik yang keluar hanya setengah atau kurang pada ukuran 2 inci, namun terkadang kualitas discus yang rendah mengakibatkan batiknya tidak keluar secara sempurna hingga full satu badan.
Usahakan membeli ikan paling tidak ukuran 2 inci, karena pada ukuran inilah ciri-ciri ikan sehat dan baik dapat dilihat dibandingkan ukuran yang lebih kecil. Hindari untuk membeli burayak walaupun harganya murah, terutama jika anda seorang pemula. Jangan tergiur dengan keuntungan karena memelihara burayak tidak mudah.
Selain itu, yang harus diterima oleh pemula adalah cacat fisik seperti mata besar sebelah, pertumbuhan fin tidak sempurna, dahi menonjol, bagian kepala meruncing dll. Kemudian yang terpenting adalah lakukan adaptasi secara perlahan sesudah tiba dirumah dan lakukan karantina pada setiap ikan yang dibeli.
LANGKAH SELANJUTNYA
Setelah kita mendapatkan ikan yang sesuai dengan apa yang kita inginkan, ada kalanya saat pertama kali discus dipindahkan ke tempat yang baru dengan pada suhu yg signifikan (lebih dingin), discus akan sangat kaget dan efeknya yg pertama jelas penurunan nafsu makan ataupun mungkin lebih rentan terkena penyakit. Cara mengatasinya, bisa dipancing supaya mau makan dengan cara makanannya saya pegang ketika memberi makan. Biasanya setelah 3-4 hari discus akan kembali normal nafsu makannya.
Beberapa langkah yg dapat terapkan setiap akan mengkondisikan discus ke suhu dingin adalah:
Discus dibiasakan untuk mau makan dengan cara pakan yg masih dipegang. Ini sekaligus melatih mental discus agar akrab dengan majikannya. pakannya biasanya berupa bloodworm atau cacing beku.
Biasanya discus akan mulai mengenali pakan dalam tangan setelah 2-4hari. Jangan melakukan gerakan yg bisa mengagetkan discus. Karena biasanya discus akan menjadi malas untuk makan (stress).
Setelah discus terbiasa diberi pakan dengan tangan cobalah pemberian pakan burger. pada awal 3-4 hari discus akan mogok makan,dan jangan karena dia mogok makan lalu kita berikan pakan lain,tapi paksa terus sampai dia mau,berikan sedikit demi sedikit. lama- kelamaan dia pasti akan mau juga (ramuan burger tergantung selera kita). Burger akan sangat mempengaruhi kecemerlangan warna discus. Berdasarkan hasil tersebut, discus menjadi jauh lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit, selain itu daya tahannya juga jauh lebih unggul dari discus yg dipelihara dengan suhu standar.
Penggunaan heater (jika menggunakan) mulai dikurangi intensitasnya. Sebagai contoh heater hanya digunakan selama paling lama 5 jam dan usahakan penggunaan heater hanya untuk kondisi tertentu saja, misalnya saat hujan atau malam hari.
Tahap diatas membutuhkan waktu aklimatisasi (adaptasi) 5-6hari.
Lalu discus mulai dibiasakan dengan intensitas cahaya tinggi secara bertahap. Biasanya untuk jenis- jenis discus dengan warna yang solid (marlboro,blue diamond,pigeon,rising sun,red melon dll) akan timbul spot hitam yang biasa disebut pasir oleh hobies yg mulai muncul dari bagian kepala dan sirip. Ini disebabkan kualitas indukan yg memang sudah memiliki spot hitam sebelumnya atau juga karena penggunaan lampu dengan intensitas spektrum warna merah berlebih (contohnya lampu UV). Jika diskus anda memiliki hal demikian maka kualitas diskus anda termasuk kurang bagus,karena bila dikawinkan spot hitam itu akan menurun ke anaknya.
Setelah discus terbiasa pada cahaya terang dan tanpa heater maka dia akan seterusnya seperti itu.
BEBERAPA PENYAKIT DAN PENANGANANNYA
Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pula bahwa pada masa penyesuaian suhu, penyakit yg paling umum menyerang adalah white spot dan velvet (new discus disease). Jika ini terjadi anda jangan langsung panik dengan penggunaan obat-obatan yg berbahan kimia (dapat meyebabkan resistensi). Cobalah mengatasi dengan garam obat yg dilarutkan (50mg/10lt air) .
Apabila ternyata ikan kita terkena penyakit white feces atau berak putih yang merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang discus (Penyakit ini ditularkan melalui air yang telah terkontaminasi oleh semacam telur parasit. Discus yang terkena white feces biasanya akan mengeluarkan kotoran berwarna putih) maka berikut ini cara yang biasanya (dan bisa) digunakan untuk mengobatinya:
Karantina discus yang terkena white feces.
Larutkan 2 gr Metronidazole / 100 liter.
Tambahkan garam 1-2 sendok makan.
Pasang heater 30 C.
Pasang aerator.
Sebaiknya, setiap 8 jam ganti air 1/2nya dan tambahkan Metronidazole 1 gr. Atau setidaknya 24 jam.
Untuk jenis penyakit lain seperti penyakit cacing pita, dapat diobati dengan Levamisol yang diberikan melalui pakan. Bintik putih (white spot) pada discus dapat diobati dengan cara merendam discus menggunakan acriflavin dengan campuran 50ml acriflavin/22,5 Liter air. Sirip rusak dapat diobati dengan melarutkan Clorampenicol 2 gr/100 liter air, lakukan selama 3-5 hari. Terakhir untuk velvet, ikannya emang warna badannya jadi gelap/hitam, sirip fin-nya menguncup, suka menggesekkan tubuhnya ke benda di sekitarnya dan biasanya ngumpul di sudut/mojok. biasanya dapat disembuhkan dengan cara:
Karantina discus yang diduga terkena velvet
Masukkan chlorampenicol 1,5 gram+ Acriflavine 20 ml + 1-2 garam ikan ke dalam tank berisi kurang lebih 100 liter untuk karantina.
Pasang aerator yang agak besar.
Pasang heater 30 C.
Kalau airnya keruh putih di esok lusa, sifon. Tambahkan larutan sama seperti sebelumnya. Lakukan seterusnya sampai discus terlihat sehat (biasanya 1 minggu).
Kasih makan dikit aja (puasa).
aji a wibowo
aji a wibowo _  omah_discus Foto0437
blue diamond

budidaya ikan komet



budidaya ikan komet

KOMET (Carassius auratus-auratus)
Komet (Carassius auratus-auratus) pertama kali dibudidayakan oleh masyarakat Cina pada tahun 1729. awalnya bentuk komet sama seperti ikan koki. Karena memang kedua ikan ini berasal dari satu kerabat, yakni dari keluarga Cyprinidae. Kemudian pada zaman Dinasti Ming (1368-1644) popularitas komet semakin menanjak. Saat inilah bermunculan ikan koki dengan tubuh yang unik dan bervariasi. Setelah itu, penyebaran komet berkembang ke Jepang. Di negara Matahari Terbit, komet terus mengalami perkembangan yang sangat pesat hingga dihasilkan jenis-jenis baru dengan bentuk yang lebih variatif seperti saat ini.
Di Indonesia, komet termasuk ikan hias yang banyak memiliki penggemar. Hal ini dapat dibuktikan dengan seringnya diadakan kontes komet dengan peserta yang boleh dibilang sangat banyak. Jenis ikan dengan telur diserakkan, ini merupakan yang terbanyak. Ikan ini menempatkan telurnya di sembarang tempat, bisa di tanaman air atau di jatuhkan begitu saja di dasar perairan.
Ikan komet merupakan ikan yang cukup rentan penyakit hal ini disebabkan karena kondisi air pada tempat pemeliharaan ikan komet cepat menjadi kotor disebabkan oelh hasil buangan dari ikan komet yang banyak (kotoran). Komet (carassius auratus-auratus) adalah jenis ikan air tawar yang hidup si perairan dangkal yang airnya mengalir tenang dan berudara sejuk. Ikan ini digemari masyarakat karena keindahan warna, gerak-gerik, dan bentuk tubuhnya yang unik. Berbeda dengan ikan hias lainnya, komet termasuk ikan ikan hias sepanjang masa. Hal ini dibuktikan dengan selalu tersedianya komet disetiap toko penjual ikan hias, sehingga harga jual cenderung stabil.

1. Persiapan wadah pemijahan
Untukl kegiatan pembenihan ikan komet, wadah yang digunakan adalah akuarium berukuran 60x40x40 cm dengan bentuk persegiu panjang. Akuarium yang digunakan sebelumnya dibersihkan dengan menggunakan sabun kemudian dibilas dengan air tawar dan selanjutnya dijemur untuk menghilangkan jamur-jamur dan bakteri yang masih menempel.
Seperti kita ketahui bahwa air merupakan media yang sangat penting bagi budidaya ikan. Untuk itu perlu disediakan air yang sangat bersih dan steril. Air yang digunakan untuk pemijahan ini adalah air yang bberasal dari air sumur yang sudah diendapkan selama 24 jam, karena kemungkinan airnya mengandung zat-zat yang beracun yang akan mengakibatkan dan menggangu budidaya ikan. Untuk itu perlu diendapkan. Air yang diendapkan diaerasi kuat supaya kandungan oksigen yang ada di dal;mnya bertambah. Air terserbut dimasukana kedalam akuarium dengan ketinggian 30 cm, kemudian aerasi.
Ikan komet termasuk kedalam kelompok ikan hias air tawar yang tidak memelihara telurnya. Jadi telur yang dikeluarkan oleh induk diletakkan pada substrat. Sehingga dalam kegaitan pemijahannya perlu dipersiapkan substrat sebagai tempat menempelnya telur. Ada banyak jenis tanaman air yang dapat dipakai sebagai substrat. Tanaman air tesebut dibagi kedalam dua kelompok yaitu tanaman tumbuh mengapung dan tanaman tumbuh didasar. Dalam kegiatan praktik digunakan salah satu tanaman air dari dua kelompok tersebut. Tanaman air yang digunakan yaitu tanaman yang tumbuhnya mengapung seperti enceng gondok (Eichornia crassipes).




Gambar 3: Substrat (Eceng gondok)
Sebelum enceng gondok digunakan terlebih dahulu disucihamakan. Enceng gondok yang akan digunakan sebelumnya sudah direndam dalam larutan Methylin blue dengan dosis 100 ppm selama 5 – 10 menit. Dengan demikian enceng gondok terbebas dari bakteri maupun pathogen. Setelah itu, barulah enceng gondok dimasukkan kedalam akuarium.

2. Memilih induk
Seleksi induk atau memilih induk merupakan langkah awal yang harus dilakukan pada kegiatan pembenihan Untuk ikan komet sendiri sangat mudah dilakukan seleksi terhadap induk yang matang gonad. Seleksi induk ikan komet dapat dilakukan dengan melihat ciri – ciri sebagai berikut :
Induk Jantan
Induk Betina
Pada sirip dada terdapat bintik-bintik bulat menonjol dan jika diraba terasa kasar.
Pada sirip dada terdapat bintik-bintik dan terasa halus jika diraba.
Induk yang telah matang jika diurut pelan kerarah lubang genital akan keluar cairan berwarna putih
Jika diurut, keluar cairan kuning bening. Pada induk yang telah matang, perut terasa lembek dan lubang genital kemerahan merahan.
Selain itu, induk ikan komet yang siap untuk melakukan pemijahan dapat ditandai dengan adanya tingkah laku dari kedua induk tersebut. Tingkah laku yang ditunjukkan adalah saling kejar – kejaran. Dimana, induk jantan terus mengejar atau mendekati induk betina, dengan adanya tingkah laku seperti ini maka dapat diasumsikan bahwa induk ikan komet tersebut siap untuk dipijahkan. Perbandingan induk yang digunakan dalam kegiatan praktikum pemijahan ikan komet adalah 1 : 2 (jantan : betina). Induk yang sudah diseleksi selanjutnya dimasukkan kedalam wadah pemijahan.

3. Pemijahan
Induk yang digunakan dalam kegiatan ini dengan perbandingan 1:2 nduk yang digunakan dalam praktikum yaitu dengan perbandingan 1 : 2 ( ♀ : ♂). Induk jantan satu yang merupakan ikan koi dengan berat tubuh 93, 28 gr dan induk betina sebanyak dua ekor yang merupakan ikan komet, induk betina pertama mempunyai berat tubuh 72,96 gr dan induk betina yang kedua mempunyai berat 42,97 gr. Induk ini kemudin dimasukkan dalam akuarium yang sudah diisi air dan dilengkapi dengan enceng gondok sebagai substrat. Pemijahan ikan komet berlangsung pada malam hingga waktu dini hari. Induk dimasukkan pada sore hari, biasanya besok sudah menempel pada enceng gondok.



4. Penetasan telur
Penetasan telur dilakukan pada akurium pemijahan langsung. Karena ikan komet termasuk kedalam kelompok ikan hias air tawar yang tidak memelihara telurnya maka, setelah proses pemijahan selesai dan telur sudah melekat pada substrat induk ikan komet diangkat atau dikeluarkan dari dalam akuarium. Hal ini dilakukan agar induk ikan komet tidak memakan telur yang telah dikeluarkan tersebut.
Setelah 2 – 3 hari telur akan menetas, setelah menetas kemudian enceng gondok diangkat dari dalam akuarium. Selain itu, perlu dilakukan perhitungan akan larva yang dihasilkan. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh larva sebanyak 5999 ekor. Larva yang baru menetas belum diberi makan hingga berumur 2 – 3 hari karena masih mempunyai persediaan makanan pada yolk sac-nya (kuning telur).

5. Pemeliharaan Larva
Larva umur 7 hari hanya sebesar jarum, kondisinya masih lemah, tetapi sudah mulai belajar memperoleh pakan dari luar tubuhnya. Untuk itu, perlu disediakan pakan yang memenuhi syarat untuk mengurangi risiko kematian benih.
Bak pendederan harus bersih dan sudah dikeringkan dibawah sinar matahari selama 1-2 hari untuk membunuh bibit parasit. Selanjutnya tebarkan pupuk kandang berupa kotoran ayam 500 g/m². Sementara air dialirkan, pupuk diaduk-aduk hingga betul-betul larut dan pertahankan ketinggian air dalam bak sampai 30 cm. Dua hari setelah pemupukan, bibit kutu air ditanam dan dibiarkan selama 5 hari agar tumbuh dan berkembang biak. Setelah itu, larva komet dari bak penetasan siap dilepas ke dalam bak pemeliharaan.
Pemberian pakan tambahan diperlukan setelah 15 hari pemeliharaan. Memasuki pemeliharaan 15 hari kedua harus ada aliran air masuk, apalagi setelah pakan tambahan mulai diberikan. Genap diusia sebulan, anak komet mulai tampak bentuk aslinya. Badannya bulat, ekor dan kadang warna dari sebagian anak komet sudah keluar. Seleksi awal ditujukan untuk memilih ikan yang mempunyai ekor persis sama seperti ekor indukya, kemudian bentuk badan dan ukurannya. Bisa terjadi, dari hasil seleksi ini diperoleh beberapa kelompok anak komet berlainan ukuran serta kualitasnya, termasuk kelompok anak komet yang harus disingkirkan.

Kamis, 04 Juli 2013

cara membuat filter akuarium

Cara membuat Filter Aquarium

Filter merupakan sebuah alat yang berfungsi sebagi penyaring air dalam aquarium.
apa yang akan anda pikirkan ketika anda akan membuat sebuah aquarium tapi tidak ada filternya? pasti ada akan berfikir. "tank tersebut akan kotor". yup.. sebuah tank aquarium akan kotor jika tidak ada sebuah filter(baca: sebuah alat yang berfungsi sebagai penyaring air aquarium). kali ini ane akan memberi tahu bagaimaa caranya membuat filter DIY

pertama siapkan alat dan bahan.
1 buah botol platik (gratis)
beberapa kapas aquarium (biasanya odi jual di beberapa tempat orang jual ikan) (Rp.5ooo yang gede. yang kecil Rp.3ooo )
selang/pipa
cara pembuatan
1. gunting botol yang telah disediakan menjadi 2 bagian (hal ini dilakukan sebagai akses bila kita ingin menggati kapas tersebut
 2. rapikan dengan cara di bakar pinggir dari botol tersebut, agar rapi dan dapat dimasukkan dengan mudah
3. masukkan kapas ke dalam botol
4. pasang kembali botol yang telah di belah tadi.
5. lubangi tutup botol sesuai dengan selang/pipa yang akan di buat untuk mengalirkan air.
6. pasang kembali tutup pada botol yang telah berisi kapas tadi.
7. masukkan selang melalui tutup botol yang telah di lubangi
8. SELESAI. dan filter DIY pun dapat digunakan sebagaimana mestinya. percayalah, filter ini bekerja 10x lipat daripada filter yang dijual di beberapa toko.

Rabu, 03 Juli 2013

pemijahan rainbow boesemani

::: Pemijahan Rainbow Boesemani :::

Menurut bebrapa kalangan yang berkecimpung dibidang ikan hias, mengusahakan boesemani termasuk untung. Hal ini disebabkan oleh harga jualnya yang relatif cukup mahal. Namun entah mengapa para petani (pembudidaya) ikan hias, masih kelihatan enggan membudidayakan ikan yang dapat tumbuh sampai 9 cm ini.
Mengawinkan boesemani sebenarnya gampang. Beberapa sifat reproduksinya mirip dengan ikan Mas (Cyprinus carpio L). Telur ikan ini bersifat menempel. Cara menentukan jantan - betina, juga sama seperti yang sering dilakukan pada ikan Mas. Ikan jantan yang sudah matang kelamin, kalau diurut perutnya kearah anus, akan mengeluarkan cairan putih (sperma). Tapi bila boesemani yang ukuran (panjang) dan umurnya sama, namun sewaktu diurut tidak mengeluarkan cairan putih seperti santan, berarti bisa dipastikan bahwa itu adalah betina. Bisa juga dilihat dari perbedaan warnanya, boesemani jantan warnanya lebih cerah dibanding dengan boesemani betina.
Pemijahan boesemani dapat dilakukan dalam akuarium berukuran 60 X 20 X 20 cm. Parameter kualitas air yang diinginkan adalah, suhu sekitar 22 - 25 derajat Celcius, pH 6,5 dan kesadahan berkisar antara 80 - 90 ppm. Karena telur boesemani bersifat menempel, maka jangan lupa menaruh alat penempel telur dalam akuarium pemijahan sebelum memasukkan induk. Alat penempel telur yang paling cocok untuk ikan ini adalah dari jenis tanaman air. Dan yang sering dipakai oleh para pembudidaya boesemani biasanya jenis tanaman air yang berumbai - rumbai seperti Hydrilla.
Sepasang induk boesemani mampu menghasilkan telur sebanyak 150 - 200 butir. telur ini umumnya menetas setelah 6 - 7 hari pada suhu 25 derajat Celcius. Anak boesemani yang baru menetas biasanya menempel pada alat penempel telur. Baru setelah berumur 9 hari, mereka terlihat berenang secara bebas.
Anak - anak ikan yang baru kuat berenang itu, minggu - minggu pertama bisa diberi makan infusoria atau artemia yang baru menetas. Mulai saat itu, kedua induknya sudah bisa dipisah dari anak - anak mereka.
Pembesaran boesemani hingga ukuran layak jual, dapat dilakukan dalam akuarium maupun bak semen yang berukuran lebih besar. Untuk benih sebanyak 1.000 - 1.500 ekor, bisa digunakan bak semen ukuran 2 X 2 X 0,5 m3. Selama masa pembesaran, makanan diberikan 3 kali sehari, berupa makanan hidup, seperti cacing sutera (tubifex) atau daphnia. Agar tingkat kematian (mortalitas) bisa ditekan sekecil mungkin, mengingat padat tebar yang tinggi, tentu saja diperlukan persediaan oksigen yang cukup. Untuk keperluan tersebut, ke dalam bak perlu diberikan atau dipasang aerasi. Bisa menggunakan aerator maupun blower.

"Salam PIH"

budidaya ikan black ghost

::: Budidaya Black Ghost :::

Ikan Black Ghost berasal dari sungai Amazon, Amerika Selatan merupakan ikan pendamai, yang ukurannya dapat mencapai 50 cm, tubuhnya memanjang dan pipih dengan warna tubuh hitam. Ikan ini digolongkan kedalam ikan pisau (Knifefishes), karena secara keseluruhan bentuk tubuhnya menyerupai pisau melebar dari bagian kepala dan badan kemudian melancip dibagian perut.

Persyaratan kualitas air media yang dikehendaki ikan Black Ghost yaitu ' Soft ' ( lunak ) dan cenderung asam, walaupun demikian "Black Ghost" relatif dapat hidup pada kondisi air yang bervariasi. Black Ghost juga memilih makanan jenis tertentu, dapat memakan pakan kering, beku maupun makanan hidup, walaupun demikian lebih suka jika diberi pakan cacing rambut.

I. KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan bahan yang diperlukan untuk memproduksi ikan " Black Ghost " adalah :

1. Wadah pemeliharaan & perlengkapan

Akuarium ukuran ( 40 x 40 x 80 ) cm sebagai tempat pemeliharaan induk dan sekaligus tempat pemijahan dilengkapi dengan tempat penempelan telur berupa baki plastik yang diisi dengan batu, atau batang pohon pakis.
Akuarium ukuran ( 60 x 40 x 40 ) cm sebagai tempat penetasan telur.
Instalasi aerasi berupa blower, selang aerasi dan batu aerasi.
Peralatan lain seperti selang untuk mengganti air, soope net dan alat-alat pembersih akuarium (sikat,dll)

2. Pakan

'Blood worm' yang digunakan sebagai pakan induk.
Cacing rambut yang digunakan sebagai pakan ikan mulai umur + 2 minggu sampai dewasa.
Artemia, yang digunakan untuk pakan larva.

II. Kegiatan Operasional

1. Pembenihan
Kegiatan pembenihan meliputi pemeliharaan induk dan calon induk, pemijahan serta perawatan larva.

1.1. Pemeliharaan Induk
Perbedaan jantan dan betina ikan dewasa terutama dapat dilihat dari panjang dagunya (jarak antara ujung mulut dengan tutup insang). Pada ikan jantan, dagunya relatif lebih panjang dibandingkan dengan ikan betina. Ikan jantan relatif lebih langsing dibandingkan dengan ikan betina yang mempunyai bentuk perut yang gendut. Pada induk jantan dewasa, terdapat cairan putih (sperma) apabila diurut bagian perutnya. Induk Black Ghost dapat matang telur setelah berumur sekitar satu tahun dengan panjang + 15 cm.

Induk betina dan jantan dipelihara dalam satu wadah berupa akuarium berukuran ( 80 x 40 x 50 ) cm, yang dilengkapi dengan instalasi aerasi dengan pakan berupa 'Blood Warm' yang diberikan dengan frekuensi 3 kali/hari secara (ad libitum).

Pergantian air harus dilakukan setiap hari untuk membuang kotoran-kotoran yang terdapat di dasar akuarium dan menjaga kualitas media pemeliharaan.

1.2. Pemijahan
Pemijahan dilakukan secara masal di dalam akuarium yang sekaligus sebagai tempat pemeliharaan induk. Perbandingan induk betina dan jantan adalah 2 : 1. Pada wadah pemijahan tersebut, ditempatkan baki plastik berukuran ( 30x20x7 )cm yang diisi dengan batu sebagai tempat penempelan telur dan pada bagian tengah baki ditutup dengan baki berlubang (20x15x10) cm untuk melindungi telur dari pemangsaan induknya sendiri. Untuk akuarium ukuran (80 x 60 x 50 ) cm dapat dipelihara 10 ekor induk betina dan paling sedikit 5 ekor jantan.

Lingkungan tempat pemeliharaan dan pemijahan ikan Black Ghost biasanya dibuat relatif gelap, dan ikan ini memijah pada malam hari. Menjelang terbit matahari, tempat penempelan telur berupa baki harus segera diambil dan dipindahkan ke tempat penetasan, untuk menghindari pemangsaan telur tersebut oleh induknya. Telur yang dipanen dari baki pemijahan + 200 butir/hari.

1.3. Penetasan telur dan perawatan larva
Penetasan telur dilakukan di akuarium, dan akan menetas pada hari ketiga. Makanan berupa naupli artemia mulai diberikan pada hari ke-10 setelah penetasan dan selanjutnya diberi cacing rambut secara ad libitum.

1.4. Pendederan dan Pembesaran
Kegiatan pendederan dilakukan setelah larva dapat memakan cacing rambut, yaitu + berumur 2 minggu, sampai ikan mencapai ukuran + 1 inchi dengan lama pemeliharaan 1 - 15 bulan sedangkan kegiatan pembesaran ikan Black Ghost dilakukan untuk mencapai ukuran komersial, yaitu 2-3 inchi. Wadah yang digunakan dapat berupa akuarium atau bak dengan padat tebar 2 - 5 ekor / l. Pakan yang diberikan selama pemeliharaan adalah cacing rambut secara ad libitum. Ikan Black Ghost dengan ukuran 2 inchi dapat dicapai dalam waktu dua bulan. Sedangkan ukuran 3 inchi dapat dicapai dengan menambah waktu pemeliharaan selama tiga minggu. Penyiphonan untuk membuang kotoran harus dilakukan setiap hari agar kualitas media tetap terjaga.

budidaya ikan platy

Cara Budidaya Ikan Platy (Xiphophorus maculatus)

Written By Dwi Ahmad on Tuesday, January 15, 2013 | 12:34 AM

Free3allpengetahuanku- Blog segala isi, Sekarang saya akan share bagi yang hobi ikan hias.
Klik pembesaran gambar 

Platy-
Adalah ikan Live Bearer atau ikan yang melahirkan. Ikan ini memang sangat unik jika anda menyukai dan ingin menernaknya.

1.Permulaan
Ikan ini tidak sulit untuk mencari makananya cukup pelet ikan dan makanan alami. Ikan ini adalah ikan pemakan segalanya (Omnivora) namun, tidak mengganggu ikan yang lain (Pendamai)

2.Pemilihan Induk
Pilihah induk jantan yang sangat bagus dalam segi warna, bentuk. Pilih induk betina yang bagus dalam segi warna, badan yang besar. Atau anda beli di toko ikan hias yang betina 20 dan jantan 5
Membedakan jantan dan betina:
Caranya yaitu dengan melihat gondopodium yang sangat menonjol itu adalah betina sedangkan yang tidak menonjol adalah jantan.

Pemijahan ada dua cara:
1.Cara dikumpulkan bersama 50:50 atau jantan 50 dan betina 50 (10%)
2.Cara dua dipisah satu persatu 1:1 dalam satu tempat
3. 1:3 Jantan 1 betina 3 ini biasanya lebih baik dan cepat banyaklah memelihara betina. Jantan akan membuahi 1 betina dan jika selesai maka akan berpisah dan memilih betina lain

Breeding:

Giving Birth Platy:
Usahakan segera pisahkan induk yang hamil ditempat yang telah ditetapkan biasanya akan hamil dalam waktu 3.2.1 hehe... dalam waktu paling lambat 3 Minggu.


3.Perawatan Burayak (Anak Ikan)
Sebaiknya anda simpan ditempat yang aman setelah ibunya melahirkan dalam waktu 3 jam anda harus pisahkan dan biarkan anaknya berenang-renang dan mulai mencari makan berupa lumut-lumut. Anda bisa berikan makanan berupa kutu air, jentik, dan Pelet ikan yang diracik halus dan berikan sedik jangan berlebihan.

4.pembesaran dan penjualan
Usahakan berimakan yang banyak (Jika makanan dari alam seperti jentik, kutu air, Cacing sutra) dan secukupnya untuk pelet ikan seperti Taka*Ri dan lainya. Makanan bisa mempengaruhi warna, bentuk dan kesehatan.

Jika sudah mulai besar sekitar 2 Cm pisahkan atau tetap gabungkan tidak apa-apa, Untuk penjualan usahakan anda menjual dalam kualitas yang baik dan bagus (Bebas penyakit) Dijual dalam harga 200 rupiah per/ekor atau paling mahal 10.000 rupiah/ekor.

budidaya ikan manfish

Budidaya Ikan Manfish (Angel Fish)


Ikan Manfish yang dikenal juga dengan istilah 'Angel fish' ialah termasuk ikan bertulang sejati. Disebut Angel Fish, karena bentuk dan warnanya yang menarik dan gerakkannya yang tenang. Habitat asli ikan ini berasal dari perairan Amazon, Brazil, Columbia dan Peru di wilayah Amerika Selatan.

Ia hidup di perairan air tawar (pH 6 – 8) yang tenang arus airnya dan punya banyak tanaman air. Suhu air ideal untuk Manfish berkisar 24 – 30 oC. Ukuran ikan Manfish bisa mencapai panjang 7,5 cm (di kepustakaan ada yang menyatakan panjangnya bisa lebih dari 25 cm).

Manfish (Pterophyllum scalare) tergolong ke dalam famili Cichlidae, mempunyai ciri-ciri morfologis dan kebiasaan sebagai berikut:

- Memiliki warna dan jenis yang bervariasi
- Bentuk tubuh pipih, dengan tubuh seperti anak panah
- Sirip perut dan sirip punggungnya membentang lebar ke arah ekor, sehingga tampak sebagai busur yang berwarna gelap transparan
- Pada bagian dadanya terdapat dua buah sirip yang panjangnya menjuntai sampai ke bagian ekor.
- Menjaga dan melindungi keturunannya.
- Bersifat omnivorus
- Tergolong mudah menerima berbagai jenis makanan dalam berbagai bentuk dan sumber

Beberapa jenis ikan Manfish yang dikenal dan telah berkembang di Indonesia antara lain: Diamond (Berlian), Imperial, Marble dan Black-White.

Manfish Diamond (Berlian) berwarna perak mengkilat sampai hijau keabuan. Pada bagian kepala atas terdapat warna kuning hingga coklat kehitaman yang menyusur sampai bagian punggung.

Manfish Imperial mempunyai warna dasar perak, tetapi tubuhnya dihiasi empat buah garis vertikal berwarna hitam/coklat kehitaman.

Manfish Marble memiliki warna campuran hitam dan putih yang membentuk garis vertikal.

Sedangkan Manfish Black-White mempunyai warna hitam menghiasi separuh tubuhnya bagian belakang, dan warna putih menghiasi separuh bagian depan termasuk bagian kepala.

Klasifikasi angelfish menurut Schultze (1823) sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Metazoa
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Superclass : Osteichthyes
Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Cichlidae
Genus : Pterophyllum
Species : Pterophyllum scalare

Untuk melakukan pembibitan dan pemeliharaan ikan manfish sampai layak jual, diperlukan perawatan yang baik. Perawatan yang baik meliputi perawatan kondisi air yang baik dan terebas dari zat-zat kimia berbahaya seperti amoniak dan lain-lain. Selain itu kondisi kolam harus cukup tersedia oksigen sebagai zat penting untuk ikan.

Untuk menambahkan kandungan oksigen terlarut dalam air perlu dipasang aerator. Untuk menyaring kotoran dalam kolam ikan manfish biasanya ditambahkan filter kolam yang menyaring kotoran fisik maupun kimia.

Pengelolaan Induk

Ikan manfish dapat dijadikan induk setelah umurnya mencapai 6 – 7 bulan, dengan ukuran panjang ± 7,5 cm, untuk yang jantan dan 5 cm, untuk yang betina. Ukuran yang sering diperjual belikan secara aman adalah sebesar koin. Hati-hati jika membeli ikan untuk indukan di kios-kios, sebab sering kali ikan-ikan tersebut sudah masuk tahap di afkir, sehingga tidak akan baik jika dipakai sebagai indukan.

Untuk mencapai hasil yang optimal, induk harus dikelola dengan baik, antara lain dengan pemberian pakan yang baik seperti jentik nyamuk, cacing Tubifex, atau Chironomous.

Selain itu, karena induk ikan manfish sangat peka terhadap serangan penyakit, maka perlu diberikan obat antibiotik secara periodik Obat yang biasa digunakan antara lain Oxytetracycline dan garam.

Ciri Seksual

Sebelum ikan ini dewasa, susah membedakan antara jantan dan betinanya. Sebelum dipijahkan, induk manfish dipelihara secara massal ( jantan dan betina ) terlebih dahulu dalam satu akuarium besar (ukuran 100 x 60 x 60 cm3). Betina yang siap bertelur, kelihatan gendut pada perutnya dan dikelamin terlihat menonjol keluar. Setelah telur matang dan masuk waktunya kawin, mereka mencari pasangan yang cocok. Induk manfish yang akan kawin selalu berpasangan, berenang berdampingan dan memisahkan dari ikan lainnya. Induk yang berpasangan tersebut sudah dapat diambil dan dipijahkan pada tempat pemijahan.

Selain itu dapat dilakukan dengan memasangkan induk manfish secara langsung setelah mengetahui induk jantan dan betina. Induk jantan memiliki ciri-ciri ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan induk betina. Kepala induk jantan terlihat agak besar dengan bagian antara mulut ke sirip punggung berbentuk cembung, serta bentuk badan lebih ramping dibandingkan dengan ikan betina.

Sementara induk betina memiliki ciri-ciri, ukuran tubuh yang lebih kecil dan bentuk kepalanya yang lebih kecil dengan bagian perut yang lebih besar/gemuk serta terlihat agak menonjol.

Teknik Pemijahan

Setelah induk memijah, penetasan telur dapat segera dilakukan. Penetasan telur ada beberapa cara:

Substrat yang telah ditempeli telur diangkat, untuk dipindahkan kedalam aquarium penetasan. Pada waktu mengangkat substrat diusahakan agar telur senantiasa terendam air, untuk itu dapat digunakan baskom atau wadah lain yang dimasukkan ke tempat pemijahan

Cara kedua yaitu telur ditetaskan dalam tempat pemijahan. Setelah menetas (2 ~ 3 hari) benih yang masih menempel pada substrat dapat dipindahkan ke aquarium. Pemindahan benih dilakukan dengan cara yang sama

Pemijahan dilakukan di akuarium berukuran 60 x 50 x 40 cm3 dengan tinggi air 30 – 40 cm. Selanjutnya beri tambahan oksigen dengan menggunakan pompa udara. Akuarium juga perlu diberi aerasi untuk menyuplai oksigen. Ikan manfish akan menempelkan telurnya pada substrat yang halus, misalnya pakai kaca yang di taruh dalam akuarium secara miring, ada juga pakai batang kayu, keramik lantai, cone yang dijual di toko akuarium, atau yang lazim dipakai para peternak adalah potongan pipa PVC yang telah disiapkan/ditempatkan dalam akuarium pemijahan.

Karena ikan manfish cenderung menyukai suasana yang gelap dan tenang, maka pada dinding akuarium dapat ditempelkan kertas atau plastik yang berwarna gelap. Induk manfish akan memijah pada malam hari. Induk betina menempelkan telurnya pada substrat dan diikuti ikan jantan yang menyemprotkan spermanya pada semua telur, sehingga telur-telur tersebut terbuahi.

Jumlah telur yang dihasilkan setiap induk berkisar antara 500 – 1000 butir, tergantung jenis dan besar ikannya. Selama masa pemijahan tersebut, induk tetap diberi pakan berupa cacing Tubifex, Chironomous atau Daphnia.

Penetasan Telur dan Pemeliharaan Larva

Telur yang menempel pada substrat, selanjutnya dipindahkan ke akuarium penetasan telur (berukuran 60 x 50 x 40 cm3) untuk ditetaskan. Pada air media penetasan sebaiknya ditambahkan obat anti jamur, antara lain Methyline Blue dengan dosis 1 ppm.

Untuk menjaga kestabilan suhu, maka ke dalam media penetasan telur tersebut digunakan pemanas air (water heater) yang dipasang pada suhu 27 – 28 oC.

Telur manfish akan menetas setelah 2 – 3 hari, dengan tingkat penetasan telur berkisar 70 – 90 %. Selanjutnya paralon tempat penempelan telur diangkat dan dilakukan perawatan larva hingga berumur ± 2 minggu.

Telur dan benih yang masih menempel pada substrat tidak perlu diberi makan. Setelah lepas dari substrat (3 ~ 4 hari) dapat diberikan makanan berupa rotifera atau kutu air yang disaring, selama 5 ~ 7 hari. Selanjutnya benih diberi kutu air tanpa di saring.

Pakan yang diberikan selama pemeliharaan larva tersebut berupa pakan alami yang sesuai dengan lebar mulut larva dan memiliki kandungan protein yang tinggi, antara lain nauplii Artemia sp. Pakan tersebut diberikan 2 kali sehari ( pagi dan sore ) hingga larva berumur 7 – 10 hari diberi kutu air dan benih mulai dicoba diberi cacing rambut (cacing Tubifex).

Pendederan dan Pembesaran

Setelah berumur ± 2 minggu, benih tersebut dapat dilakukan penjarangan untuk kemudian dilakukan pendederan sampai ikan berumur satu bulan.mLangkah berikutnya adalah memanen benih tersebut, untuk dipindahkan ke dalam bak / wadah pembesaran.

Pembesaran dapat dilakukan dengan akuarium, bak fiber, bak semen, kolam terpal hingga kolam lumpur yang luas. Jika dipelihara pada kolam lumpur pakan alami akan lebih banyak tersedia sehingga pemberian makanan tambahan tidak begitu banyak. Jika dipelihara pada akuarium atau kolam semen ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

Setelah benih memakan cacing rambut, perlu dilakukan penjarangan di aquarium yang lebih besar. Pada 1,5 bulan dapat ditebar sebanyak 1.000 ekor benih pada bak tembok berukuran (1,5 x 2) meter persegi dengan tinggi air 15 – 20 cm.
Selanjutnya penjarangan dilakukan 2 minggu sekali dengan membagi dua, sehingga tiap kolam diisi 100 ekor / m2.
Pada keadaan terbatas kepadatan lebih dari 100 ekor, asal ketinggian air ditambah serta diberi pompa udara.
Pembersihan kotoran dilakukan setiap hari dengan menyiphon dan air sebagaimana semula, atau jika kolam/akuarium memiliki sistem filter yang baik tidak perlu melakukan pembersihan air, cukup menambahkan air jika mulai berkurang. Penggantian air sebagian bisa dilakukan seminggu sekali.

Selama masa pembesaran, diupayakan agar ada aliran air ke dalam wadah pembesaran walaupun sedikit. Pakan yang diberikan berupa cacing Tubifex atau pellet sampai benih berumur ± 2 bulan. Ukuran yang dicapai biasanya berkisar 3 – 5 cm. Jika pakan dan kualitas air mendukung, keberhasilan pada masa pembesaran dapat mencapai 70 – 90 %.

Selanjutnya benih manfish dapat dibesarkan lagi hingga mencapai ukuran calon induk atau induk dengan padat penebaran yang lebih kecil.

Penyakit dan Penanggulangannya

Ikan manfish dikenal cukup peka terhadap serangan penyakit, untuk itu diperlukan pengelolaan secara baik dengan menjaga kualitas air dan jumlah pakan yang diberikan. Beberapa jenis parasit yang biasa menyerang benih/induk Manfish antara lain adalah : Trichodina sp., Chillodonella sp. dan Epystilys sp. Sedangkan bakteri yang menginfeksi adalah Aeromonas hydrophilla.

Beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk menanggulangi serangan penyakit parasitek antara lain : Formalin 25%, NaCl 500 ppm. Sedangkan untuk penyakit bakterial dapat digunakan Oxytetrachycline 5 – 10 ppm dengan cara perendaman 24 jam.