Rabu, 03 Juli 2013

pemijahan rainbow boesemani

::: Pemijahan Rainbow Boesemani :::

Menurut bebrapa kalangan yang berkecimpung dibidang ikan hias, mengusahakan boesemani termasuk untung. Hal ini disebabkan oleh harga jualnya yang relatif cukup mahal. Namun entah mengapa para petani (pembudidaya) ikan hias, masih kelihatan enggan membudidayakan ikan yang dapat tumbuh sampai 9 cm ini.
Mengawinkan boesemani sebenarnya gampang. Beberapa sifat reproduksinya mirip dengan ikan Mas (Cyprinus carpio L). Telur ikan ini bersifat menempel. Cara menentukan jantan - betina, juga sama seperti yang sering dilakukan pada ikan Mas. Ikan jantan yang sudah matang kelamin, kalau diurut perutnya kearah anus, akan mengeluarkan cairan putih (sperma). Tapi bila boesemani yang ukuran (panjang) dan umurnya sama, namun sewaktu diurut tidak mengeluarkan cairan putih seperti santan, berarti bisa dipastikan bahwa itu adalah betina. Bisa juga dilihat dari perbedaan warnanya, boesemani jantan warnanya lebih cerah dibanding dengan boesemani betina.
Pemijahan boesemani dapat dilakukan dalam akuarium berukuran 60 X 20 X 20 cm. Parameter kualitas air yang diinginkan adalah, suhu sekitar 22 - 25 derajat Celcius, pH 6,5 dan kesadahan berkisar antara 80 - 90 ppm. Karena telur boesemani bersifat menempel, maka jangan lupa menaruh alat penempel telur dalam akuarium pemijahan sebelum memasukkan induk. Alat penempel telur yang paling cocok untuk ikan ini adalah dari jenis tanaman air. Dan yang sering dipakai oleh para pembudidaya boesemani biasanya jenis tanaman air yang berumbai - rumbai seperti Hydrilla.
Sepasang induk boesemani mampu menghasilkan telur sebanyak 150 - 200 butir. telur ini umumnya menetas setelah 6 - 7 hari pada suhu 25 derajat Celcius. Anak boesemani yang baru menetas biasanya menempel pada alat penempel telur. Baru setelah berumur 9 hari, mereka terlihat berenang secara bebas.
Anak - anak ikan yang baru kuat berenang itu, minggu - minggu pertama bisa diberi makan infusoria atau artemia yang baru menetas. Mulai saat itu, kedua induknya sudah bisa dipisah dari anak - anak mereka.
Pembesaran boesemani hingga ukuran layak jual, dapat dilakukan dalam akuarium maupun bak semen yang berukuran lebih besar. Untuk benih sebanyak 1.000 - 1.500 ekor, bisa digunakan bak semen ukuran 2 X 2 X 0,5 m3. Selama masa pembesaran, makanan diberikan 3 kali sehari, berupa makanan hidup, seperti cacing sutera (tubifex) atau daphnia. Agar tingkat kematian (mortalitas) bisa ditekan sekecil mungkin, mengingat padat tebar yang tinggi, tentu saja diperlukan persediaan oksigen yang cukup. Untuk keperluan tersebut, ke dalam bak perlu diberikan atau dipasang aerasi. Bisa menggunakan aerator maupun blower.

"Salam PIH"

Tidak ada komentar: